Tentang Redominasi
Secara populer redenominasi itu dapat diartikan sebagai kiat (ekonomi) dalam mengubah pecahan mata uang. Misalnya dari Rp 1000,- menjadi Rp 1.- tanpa mengubah daya beli uang tersebut.
Jika semula Rp 1000,- adalah untuk harga sebuah barang…. maka sesudah redenominasi dilakukan maka harganya adalah Rp 1,-
Yang ditakutkan oleh masyarakat adalah misalnya harga sebuah barang mula mula adalah Rp 1.250.- ( seribu dua ratus lima puluh rupiah ) …. maka setelah redenominasi harga barang itu menjadi Rp 1,250.- karena tak ada pecahan ( denominasi ) dibawah Rp 1.- yang ditakutkan masyarakat pedagang akan membuat harga baru untuk barang tersebut yaitu Rp 2.- dengan demikian akan terjadi inflasi yang cukup tinggi.
Saya lahir tahun 1944 dan masih ingat pecahan ( denominasi ) uang rupiah tersebut ketika saya kelas satu Sekolah Rakyat ( sekarang SD ) yang mungkin bisa dipakai untuk mengatasi ke- khawatiran tersebut sebagai berikut : ( Tahun 1950)
Denominasi Uang Benggol
- Denominasi ( pecahan ) terbesar waktu itu adalah Rp 5.- terbuat dari kertas dan kalau tidak salah bergambar R.A. Kartini.
- Pecahan dibawahnya adalah Rp 1.- terbuat dari kertas
- Pecahan dibawahnya adalah Rp 0.5. jadi Rp 1. = 2 kali Rp 0,5
- Pecahan dibawahnya lagi adalah Talen ( e disini dibaca seperti membaca : kakek )… Rp 1. = 4 Tali
- Pecahan dibawahnya lagi adalah Kethip ( huru i disini dibaca seperti : tempe ) Pecahan Tali dan Kethip dibuat dari semacam logam putih seperti pecahan Rp 100.- sekarang ini.
- Pecahan dibawahnya lagi Benggol ( Huruf e dibaca seperti : Tempe )… Satu kethip = empat benggol. Pecahan Benggol dibuat dari tembaga. Nilai satu kethip = empat Benggol
- Pecahan dibawahnya lagi adalah Sen dibuat dari tembaga ( Huruf e disini dibaca seperti Kakek ) dengan nilai satu Kethip = sepuluh sen… sedang satu Benggol = Dua setengah Sen
- Pecahan dibawahnya lagi yang paling kecil juga dibuat dari tembaga adalah Ndhil ( i disini dibaca seperti : Tempe )… dengan nilai Satu Sen = dua Ndhil

Kemudian perkembangan berikutnya muncul pecahan baru yaitu :
Koin 50 sen tahun 1958, koin 25 sen tahun 1952, 10 sen tahun 1954, koin 5 sen tahun 1952Nah dengan demikian banyaknya pecahan ( denominasi ) dibawah Rupiah… mudah mudahan kekhawatiran masyarakat bisa dinetralisir.


Koin 50 sen, 25 sen, 10 sen, 5 Sen
Sumber tulisan dan gambar : google
0 komentar:
Posting Komentar